Imunisasi Wajib Untuk Bayi
Imunisasi salah satu rutinitas ibu baru yang tidak boleh ter lewatkan adalah membawa bayi untuk di imunisasi. Biasanya rumah sakit atau klinik setempat kita bersalin akan di berikan KMS (Kartu menuju Sehat) pasca persalinan. Tidak hanya untuk keperluan memantau tumbuh kembang bayi, KMS juga mencantumkan jenis imunisasi apa saja yang harus di dapat oleh bayi dan umur berapa saja imunisasi harus dilakukan.
Imunisa sangat lah penting bagi bayi
Imunisasi sangatlah penting sekali. Imunisasi pada dasarnya adalah menyuntikan virus yang sudah di lemah kan kedalam tubuh untuk merangsang keluarnya antibodi, sehingga tubuh kita tahu cara melawan ketika ada virus sejenis yang menyerang.
Karena itu imunisasi mampu mencegah bayi tertular penyakit berbahaya sekaligus menularkannya pada orang lain hingga ia dewasa nanti. Jika anak tidak di imunisasi, ia akan memiliki resiko lebih tinggi untuk tertular penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan kecacatan hingga kematian. Maka sebaiknya bayi di berikan imunisasi dasar dan lengkap untuk menghindarkannya dari resiko tersebut.
Selain cepat dan aman, imunisasi juga hampir 100% efektif. Jika ternyata anak tetap tertular penyakit, gejala nya pun lebih ringan.
Di mana saja kah kita bisa mendapat imunisasi
Imunisasi dapat dilakukan di Posyandu, puskesmas, rumah sakit, dan tempat praktek dokter anak dan bidan. Vaksin yang digunakan puskesmas di sediakan langsung oleh pemerintah, sementara untuk vaksin tambahan seperti rotavirus, influenza, virecella, PCV, atau hepatitis A yang tidak disediakan langsung oleh pemerintah dapat kita peroleh di rumah sakit atau dokter anak.
Imunisasi yang wajib di peroleh oleh bayi
Di Indonesia, ada lima jenis imunisasi yang wajib untuk bayi yang dapat diperoleh secara gratis di Posyandu.
-
Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan tiga kali. Yang pertama saat bayi baru lahir, paling lambat 12 jam setelah bayi lahir. Manfaatnya adalah untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke bayi saat proses persalinan.
Vaksin kedua diberikan saat memasuki di bulan pertama, kemudian yang ketiga diberikan antara bulan ke 3-6. Jika sampai usia 5 tahun anak belum mendapat imunisasi hepatitis B, maka dapat di berikan imunisasi susulan (catch-up vaccination) sebanyak 3 kali.
-
Polio
Polio dikenal juga dengan nama penyakit lumpuh layu. Penyakit menular ini di sebabkan oleh virus dalam saluran pencernaan dan tenggorokan dan dapat mengakibatkan kelumpuhan kaki, tangan, maupun lumpuh nya otot pernafasan yang menyebabkan kematian. Vaksin polio di beriakn sebanyak 4 kali sebelum bayi berumur enam 6 bulan, yaitu pada saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, kemudian di berikan lagi pada saat anak berusia 18 bulan dan 5 tahun.
-
BCG
Vaksin BCG berfungsi untuk mencegah anak terkena kuman tubercolosisi yang dapat menyerang paru-paru dan selaput otak dan dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
-
Campak
Vaksin campak di berikan dua kali, yaitu pada usia 9 bulan dan 24 bulan. Jika anak sudah mendapat vaksin MMR saat berusia 15 bulan, maka vaksin campak yang kedua tidak perlu di berikan lagi.
-
Pentavalen (DPT, HB, HiB)
Vaksin yang merupakakngabungan dari vaksin DPT, vaksin HB, dan vaksin HiB. Ini mampu mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri (infeksi selaput lendir hidung dan tenggorokan), pertusis, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak). Vaksin pentavalen di berikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2,3,4, dan 18 bulan.